
Inovasi Mitra Desa Bawa Transformasi Ekonomi, Pengangguran dan Kemiskinan Menurun Tajam
Senin, 10 Agustus 2025 | Wonogiri
Program Inovasi Mitra Desa terbukti membawa dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi desa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan data capaian tahun 2020 hingga Juli 2025, terlihat adanya perubahan drastis pada berbagai indikator kunci pembangunan.
Pertumbuhan Usaha dan Investasi
Jumlah usaha melonjak tajam dari 3.300 unit pada 2020 menjadi puncaknya 30.780 pada 2023. Meskipun terjadi penurunan di 2024 dan 2025, hal ini diiringi oleh peningkatan nilai investasi yang stabil—dari Rp205 miliar (2020) menjadi Rp2,93 triliun pada 2024, dan pada pertengahan 2025 tercatat di angka investasi sebesar Rp928 miliar.
Penyerapan Tenaga Kerja
Jumlah tenaga kerja yang terserap meningkat lebih dari 600% sejak 2020, dari 6.025 orang menjadi 71.195 orang pada 2022. Meski terjadi penurunan pada 2024–2025, data menunjukkan bahwa efek jangka panjang inovasi tetap terasa kuat. Dengan hasil tesebut, tingkat pengangguran terbuka berhasil ditekan dari 4,27% (2020) menjadi hanya 1,92% pada 2023. Sementara itu, angka kemiskinan turun dari 10,86% menjadi 10,34% pada pertengahan 2025.
Percepatan Legalitas dan Akses Keuangan
Desa yang telah tuntas Nomor Induk Berusaha (NIB) naik dari nol pada 2020 menjadi 229 desa pada 2025. Sementara itu, kemudahan akses perbankan meningkat dari 14.318 (2021) menjadi 15.547 (2025), memperlihatkan dampak nyata terhadap inklusi keuangan di desa.
hasil ini menunjukkan bahwa pendekatan teknologi tepat guna mampu mempercepat transformasi ekonomi desa. Ke depan, pemerintah berkomitmen untuk memperluas cakupan Mitra Desa dan memastikan keberlanjutan melalui penguatan kapasitas lokal, digitalisasi layanan, dan kemitraan strategis dengan sektor swasta.